Sejumlah penyanyi rapper asal Michigan menggunakan ‘klub malam’ sebagai tempat persekutuan, berbagi kesaksian dan mengabarkan injil. Tak hanya rapper Kristen, namun persekutuan yang diberi label ‘Phi Light’ ini pun diikuti oleh rapper Non-Kristen.
Tepat dengan hari jadinya yang pertama pada Senin (18/11), persekutuan yang dibangun oleh JJ Jones ini pun dihadiri oleh sebanyak 40 hingga 60 orang. Setiap hadirin diajak mengikuti ibadah seperti menari, mendengar kesaksian dan pembacaan puisi.
“Saya ingin menunjukkan bahwa kekristenan itu menyenangkan. Setiap orang dapat menyembah Tuhan melalui tarian, kesaksian dan bersuka cita” ungkap Darryl Stinson, Koordinator Acara di Phi Light Lounge, seperti yang disampaikannya kepada Christianpost.com, Senin (18/11).
Jones mengakui, kehadiran Phi Light merupakan panggilan Tuhan atas dirinya untuk menjangkau banyak jiwa dengan tidak memandang asal-usulnya. “Anda tidak dapat menjangkau orang lain jika Anda tidak menunjukkan dari mana Anda berasal,” katanya.
Mereka menyebut bahwa beberapa rapper yang awalnya non-Kristen telah menjadi orang percaya. Stinson dan Jones mengaku tetap memberitakan injil bagi orang-orang yang datang ke Phi Light.
“Mabuk adalah dosa, tapi bagaimana Anda berharap untuk bertemu dengan orang-orang tersebut kecuali Anda menyambut mereka?” pungkas Stinson.
Aneh memang bila sebuah klub malam dijadikan sebagai gedung persekutuan, namun diakui bahwa Tuhan dapat memakai siapapun untuk memberitakan injil dengan cara yang tidak masuk akal.
Baca Juga Artikel Lainnya:
15 Alasan Paus Fransiskus Tarik Perhatian Dunia (2)
Jemaat Gereja Pasundan Berpakaian Khas Sunda di HUT Ke-79
Pria ini Diusir dari Mal Karena Imannya kepada Yesus
Dianggap Rasis, Pendeta Boikot Kanye West
Uskup Perempuan Pertama di Australia : Sarah Macneil
Dina Hiji Mangsa Meraih Top Viewers
Sumber : CP/Jawaban.com/Lori